Senin, 27 Februari 2017

makalah kenalan remaja

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang.  Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau   mengagumkan.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian remaja?
b.      Bagaimana perkembangan psikologi remaja?
c.       Apa macam-macam kenakalan remaja ?
d.      Apa penyebab kenakalan remaja?
e.       Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?



C.    Tujuan Pembahasan
a.       Mengetahui pengertian remaja dan ciri cirinya
b.      Mengetahui perkembangan psikologi remaja pada saat ini
c.       Mengetahui macam-macam kenakalan remaja
d.      Mengetahui penyebab kenakalan remaja                                         
e.       Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.

























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Remaja
Mengenai ciri-ciri remaja tidak mesti dilihat dari satu sisi, tetapi dapat dilihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik, phisikis, dan perilaku. Menurut Gayo (1990: 638-639) ciri-ciri remaja usianya berkisar 12-20 tahun yang dibagi dalam tiga fase yaitu; Adolensi diri, adolensi menengah, dan adolensi akhir. Penjelasan ketiga fase ini sebagai berikut.
a.       Adolensi dini
Fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi yang tidak jarang menurunkan daya kreatif/ ketekunan, mulai renggang dengan orang tuanya dan membentuk kelompok kawan atau sahabat karib, tinggah laku kurang dapat dipertanggungjawabkan. Seperti perilaku di luar kebiasaan, delikuen,dan maniakal atau defresif.
b.      Adolensi menengah
Fase ini memiliki umum: Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya, fantasi dan fanatisme terhadap berbagai aliran, misalnya, mistik, musik, dan lain-lain.
c.       Adolesensi akhir
Remaja lebih bersifat ‘menerima’dan ‘mengerti’ malahan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak lain yang mungkin sebelumnya ditolak.
Argumen lain tentang ciri-ciri remaja dan berbagai sudut pandang dikemukakan oleh Mustaqim dan Abdul Wahid (1991:49-50).Menurutnya pada masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku sekolah lanjutan . Perubahan rohani juga timbul remaja telah mulai berfikir abstrak, ingatan logis makin lama makin lemah. Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis yang satu dengan yang lain tidak dalam keadaan seimbang akibatnya anak sering mengalami pertentangan batin dan gangguan, yang biasa disebut gangguan integrasi.
Sedangkan menurut Hurlock (1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut :
-          Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat dan penting dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.
-          Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak ke menuju dewasa.
-          Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai. 
-          Masa remaja sebagai usia bermasalah.
-          Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
-          Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
-          Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis.
-          Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa ciri ciri masa remaja adalah merupakan periode yang penting, periode perubahan, peralihan, usia yang bermasalah, pencarian identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik dan ambang masa kedewasaan.
                                   






B.     Penyebab Kenakalan Remaja
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
a.       Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua        bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b.      Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Faktor eksternal:
a.       Keluarga dan Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b.      Teman sebaya yang kurang baik
c.       Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Upaya mengatasi kenakalan remaja :
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
1.      Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2.      Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3.      Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
4.      Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5.      Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
6.      Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7.      Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.





















BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pesta Bikini Pelajar SMA Mengguncang Indonesia
Belum lama kita membahas tentang kelulusan ala Indonesia dan bagaimana perilaku miris pelajar jaman sekarang. “Good Bye  UN Pool Party Divine Production Splash After Class”sebuah undangan via Youtube bikin geger panggung pendidikan serta jagad media sosial. Menyeret sederet sekolah beken di  Jakarta, lebih mengejutkan lagi beberapa siswa konon sudah mulai terdaftar mengikuti kegiatan pesta kelulusan itu.
Apakah generasi muda kita diambang bahaya sosial? Meski pesta itu dibatalkan dan di Divine Production telah membantah pesta itu akan menggunakan kostum bikini, kecaman dari berbagai kalangan terus saja mengalir. Salah satunya berasal dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Anies gerang atas penyelenggaraan pesta tersebut .  Anies bahkan membuat Divine Production malu salah satunya dengan memasang fotonya dan menyebarkannya ke media sosial . Anies bahkan menilai bahwa Divine Production berniat untuk merendahkan pendidikan di Indonesia.
Tak cukup untuk disitu, Anies lantas meminta sekolah yang dicatat namanya mengambil langkah hukum. Jika namanya turut dibawa- bawa dirinya pasti akan mempolisikannya. Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes  Hendro Pandowo. Meski sudah menerima surat permohonan penyelenggaraan event tersebut , polisi tidak akan memberikan izin acara tersebut terselenggara. “Suratnya sudah masuk, tetapi apabila dress code-nya bikini tidak akan saya keluarkan izin.” Tegas Hendro
Dalam undangan tersebut, panitia penyelenggara mencantumkan dress code bikini summer dress. Di sini juga dicantumkan peringatan no drug. Tetapi tidak dicantumkan atau disebutkan ‘no alkohol’ dan ‘no sex’.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang disekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini di harapkan agar kita dapat lebih mengetahui manfaat dari sampah kertas, sehingga kita dapat mengembangkan potensi atau bakat dalam mengolah daur ulang sampah kertas.






DAFTAR PUSTAKA



tugas penelitian sosiologi

     A.   Pengertian Penelitian
Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk penelitian ilmiah. Penelitian ilmiahadalah penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan pemecahannya.
B. Ciri-ciri Penelitian dan Fungsinya
Ciri-ciri penelitian ilmiah sebagai berikut.
  1. Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif. b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
Fungsi penelitian ilmiah sebagai berikut.
  1. Fungsi verifikatifatau pengujianadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
  2. Fungsi eksploratifatau penjajaganadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
  3. Fungsi developmen tatau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan lapangan.
Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan peneliti untuk data yang hendak dikumpulkan, penelitian ilmiah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
  1. Penelitian deskriptifadalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya: bagaimana.
    b. Penelitian eksploratifadalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya: apa.
  2. Penelitian prediksiadalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
  3. Penelitian eksplanasiadalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki
    hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya: mengapa.

C. Objek Penelitian
Objek penelitian sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia di dalam masyarakat. Penelitian sosiologi dapat dilakukan dengan metode historis, metode komparatif (perbandingan), metode statistik, metode sosiometri, dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif.
Pada tahap perencanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan, antara lain untuk menentukan hal-hal sebagai berikut.
  1. Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
  2. Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan aspeknya.
  3. Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.
  4. Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai.
Pada tahap penerapan atau pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.
  1. Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.
  2. Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan aspeknya.



D. Jenis-jenis Penelitian
1.Dilihat dari tujuan
1. Basic Research/penelitian dasar
Yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan
2. Applied Research/penelitian terapan
Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
2. Berdasarkan metode yang digunakan
1. Penelitian Historik
Yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah
2. Penelitian Survei
Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
3. Penelitian eksperimen
Adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tjuan penelitian
3. Ditinjau dari Bidang Ilmu
  1. Penelitian Bidang Alam (eksakta)
Misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat, penemuan bibit tanaman unggul), pemenfaatan energy matahari, dan lain-lain.

2. Penelitian Bidang sosial dan humaniora
Misalnya penelitian mengenai pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik, etnografi, dan sebagainya.
4. Ditinjau dari Pendekatan
  1. Pendekatan bujur (Longitudinal)
Yaitu pendekatan penelitian dengan waktu lama terhadap subyek yang sama
2. Pendekatan silang (Cross-section)
Yaitu pendekatan dengan waktu pendek terhadap subyek yang bereda
  1. Ditinjau dari Tempat
1. Penelitian Laboraturium
Dilakukan di tempat khusus, menggunakan alat untuk melakukan percobaan.
Contoh. Penelitian mengenai suatu penyakit
2. Penelitian Lapangan
Dilakukan pada kehidupan yang sebenarnya.
Contoh. Penelitian mengenai tawuran pelajar, kehidupan seorang buruh pabrik.
  1. Penelitian Perpustakaan
Penelitian bertujuan mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan berbagai meteri yang ada di pustaka
Contoh. Majalah, buku, Koran, naskah, dokumen, kisah sejarah
Dilihat dari wujud data
Berdasarkan cara perolehannya
  • Data primer (didapat dari sumber pertama, misal dari wawancara)
  • Data sekunder (dari sumber kedua, misal data monografi desa)
Berdasarkan sifatnya
  • Data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka)
  • Data kualitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi)
  1. Berdasarkan sumber yang diperoleh
  • Data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri)
  • Data ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)
  1. Ditinjau dari cara pembahasannya
  2. Penelitian deskriptif
Yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya
  1. Penelitian inferensial/eksplanasi
Yaitu melukisakan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian
Hal yang perlu dilakukan yaitu:
  1. Menentukan topik penelitian
  2. Penentuan fokus dari topik yang merupakan tahap awal. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
  3. Menarik dan perlu diteliti
  4. Data mudah didapat, diperoleh, dan dijangkau
  5. Hasil penelitian dapat bermanfaat
  6. Segi subyektif peneliti sendiri, kesanggupan untuk meneliti
  7. Penguasaan metode
  8. Merumuskan judul penelitian
Fungsinya adalah menunjukan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek peneliti (untuk menggambarkan variabek yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian.
Pendahuluan
Bertujuan untuk:
  • Peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
  • Mengetahui dengan pasti siapa yang akan diteliti
  • Mengetahui dari mana sumber data dan informasi diperoleh
  • Memahami bagaimana cara memperoleh data
  • Dapat menentukan metode yang tepat
  • Memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian
Rumusan Masalah
Rumusan masalah bisa terdapat satu variable atau dua variable.
Hal-hal yang perlu dijadikan pedoman penulisan rumusan masalah adalah:
  • Ditulis dalam bentuk kalimat Tanya
  • Dinyataan dalam kalimat sederhana
  • Dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai untuk dasar penyususnan hipotesis
  • Tidak mempersulit pencarian data
  • Harus direfleksikan dengan judul
  • Ditulis ringkas, jelas, dan padat
Tujuan Penelitian
Isinya adalah merumuskan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya “untuk mengetahui. . .”
Manfaat Penelitian
Merupaka kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut.
Kajian Pustaka
Peneliti menggunakan secara jelas pendalam masalah berdasarkan pakar dan hasil penelitian terdahulu. Hasil ajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian. Kajian pstaka disebut juga kajian teori
Hipotesis penelitian
Dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian.
Menentukan metode penelitian
Adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan peneliti. Meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Dikelompokan menjadi dua, yaitu nontest dan metode tes. metode test digunakan untuk mengukur keteramplan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode nontes diantaranya; wawancara atau interview, angket, observasi.
Sampel penelitian
Pihak yang ditentukan oleh peneliti. Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang digunakan dalam penelitian. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dapat mewakili populasi.
Tujuan penentuan sampel adalah:
  • menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
  • mengadaka pengurangan dari subyek yang diteliti
  • mengadakan generalisasi
  • menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi
Teknik pengambilan sampel
1.sampel probabilitas
Tiap warga mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Disebut juga teknik pengambilan sampel secara random atau acak. Jenisnya ada empat, yaitu: teknik random sederhana, teknik random atas dasar strata, teknik random bertahap atas dasar strata, teknik random atas dasar himpunan.
  1. Sampel non probabilitas
  2. Teknik pengambilan sampel purposive (bertujuan), yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti,  didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
  3. Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu), yaitu pengambilan sampel “asal pilih” karena hanya ada dalam perisyiwa-peristiwa tertentu
  4. Teknik pengambilan sampel quota. Yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti. Digunakan dalam pengumpulan data umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi dan pertimbangan peneliti
  5. Snowballing sampling, yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan    formulasi yang diberikanoleh responden terlebih dahulu.
  6. Sampel wilayah, yaitu dilakukan dengan mengambil wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat populasi.
  7. Sampel proporsi atau sampel imbangan, yaitu untuk menyempurnakan teknik sampel berstraata atau sampel  wilayah. Tujuannya adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.


Pengolahan Data
Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, table, lambing, objek, kondisi, dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.
Syarat data:
  1. Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta
  2. Representative, yaitu data dapat mewakili
  3. Kesalahan baku yang kecil
  4. Tepat waktu
  5. Harus ada hubungannya dnegan persoalan yang dipecahkan
Teknik pengumpulan data:
1.Studi kepustakaan atau dokumen. Yaitu pengumpulan data yang memanfaatkan data sekunder
  1. Angket (kuisioner).
Jenisnya ada tertutup (jawaban sudah tersedia), terbuka (responden bebas menjawab), dan semi terbuka (jawaban sudah tersedia tapi responden diberi alternative untuk menjawab selain dari jawaban yang disediakan)
  1. Wawancara, Yaitu pada dasarnya pertanyaan yang diajukan sama dengan angket hanya disampakan secara lisan.
  2. Observasi, Yaitu penggunaan, pengamatan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku.    Observasi dibedakan menjadi: observasi partisipasi (pengamat ikut terlibat didalam kegiatan yang diamati) dan non partisipasi (pengamat berada di luar dari objek yang diamati)
  3. Test atau eksperimen. Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok eksperimen.


Tahap-tahap Pengolahan Data
Data kuantitatif
  1. Editing, yaitu pemerikasaan data yang terkumpul
  2. Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpul. Tujuannya untuk menyederhanakan jawaban responden.
  3. Tabulating, yaitu memasukan data kedalam table-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori yang telah ditentukan
Analisis data
Menggunakan data statistik sederhana yang digunakan dari table distribusi frekuensi:
1.Mean
Sering disebut nilai rata-rata. Mean berasal dari jumlah keseluruhan nilai dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
2. Median
Adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar. Caranya mengurutkan dimulai dari angka yang terkecil sampai terbesar. Jika urutannya ganjil, maka nilai tengah tersebut merupakan mediannya.
Misal, data nilai lima orang siswa adalah 72, 75. 80, 80, 85. Maka mediannya adalah 80 .
Jika data yang diperoleh berjumlah genap maka mencari mean dengan menjumlah dua bilangan ditengah kemudian dibagi dua. Misal, data yang tersedia adalah 72, 73, 78, 72, 75, 80. Maka mencari mediannya adalah 78+72:2= 75
  1. Modus
Adalah nilai yang paling sering muncul.
Untuk melihat rumus lengkapnya bisa di klik halaman dibawah ini:
Data Kualitatif
Pengolahan data dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Dari rekaman ini kemudian diolah sehingga pertnyaan yang diajukan dalam permaslahan penelitian terjawab.
Langkah-langkah yang diperhatikan:
  1. Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman dala ke dalam pola, fokus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu.
  2. Penyajian data (data display), yaitu menampilkan data dengan cara memasukan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukan dalam matriks yang sesuai dengan kategori
  3. Generalisasi dan kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian.
Laporan Penelitian
Syarat laporan penelitian:
  1. Penulis harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditunjukan
  2. Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
  3. Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
  4. Laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu harus jelas dan meyakinkan
Secara garis besar, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian besar, yaitu
1.Bagian Pendahuluan
  1. Halaman judul
Dicantumkan judul penelitian yang ditulis jelas, ringkas, dan menggambarkan isi. Nama penyusun, nama lembaga, nama tempat, dan tahun penyusunan laporan
  1. Kata Pengantar
uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya. Dikemukakan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang berperan, dan ucapan terimakasih.
  1. Daftar isi
Daftar isi menunjukan bagian-bagian dari laporan dan di situ dapat dilihat hubungan antara satu bagian dengan yang lainnya. Untuk table, diagram, peta, gambar kalau ada, masing-masing dibuat dafar isi tersendiri.
  1. Bagian Isi Laporan
  2. Bab pendahuluan
Ditampilkan rumusan masalah, ruang lingkup, kegunaan teoritis dan praktis dari laporan dan metodologi. Jadi, mecakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, cara pemrosesan data dan analisis data, termasuk prosedur statistika yang ditempuh.
4. Bab Tinjauan Pustaka
Memberikan gambaran tentang hal-hal yang sudah ditulis oleh peneliti lain, dan mengapa penelitian ini penting dilakukan. Peneliti juga mengungkapkan alur berpikirnya dengan merangkum penemuan yang telah lalu dan memberikan jembatan dengan apa yang akan dilakukan
  1. Bab metodologi Penelitian
Merangkum tentang subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, cara pengolahan data yang digunakan. Metodologi biasanya dikemukakan dalam proposal penelitian (rancangan penelitian)
  1. Bab Pelaksanaan Penelitian
Menguraikan tentang proses peaksanaan penelitian, baik validitas instrument maupun proses pengumpulan dan analisis datanya

  1. Bab hasil penelitian
Merupakan inti dari laporan penelitian kerena pada bab ini peneliti menguraikan seluruh hasil penelitian, membandingkan dan mencari kaitannya satu dengan yang lain.
  1. Bab kesimpulan dan saran
Kesimpulan dibuat singkat, padat, dan jelas. pada bagian ini terkadang diberikan saran pemecahan masalah penelitian untuk dilaksanakan dan adanya masalah yang perlu diteliti lebih lanjut.
  1. Bagian Penutup
  2. Daftar Putaka
Berisi daftar semua buku sumber yang digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Yang dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbit, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.